Mar 22, 2016

7 CARA EFEKTIF BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK ABEGE

    Bunda Icha bersama Van & Bast
Punya anak menjelang remaja atau istilah kerennya ABG, singkatan dari Anak Baru Gede memang berbeda dengan anak Balita. Demikian juga yang dialami Elisa Koraag atau akrab di sapa Bunda Icha. Bunda Icha memiliki 2 orang anak, Frisch Bastian G. Monoarfa (16 tahun) dan Vanessa E. Monoarfa (13 tahun).  Menurut mama Van dan Bast, begitu kedua anaknya kerap dipanggil, orang tua banyak memegang kontrol dan kendali ketika anak masih Balita. Namun ketika anak sudah mulai beranjak remaja, hal itu sudah tidak berlaku lagi. Bunda Icha, demikian beliau akrab disapa, mulai memberikan ruang pada anak untuk mengelola kemampuan dirinya agar anak memiliki rasa percaya diri.

Karena itulah  pola komunikasinya  pun juga berbeda, dengan ketika anak masih Balita. Berikut beberapa tips agar bisa berkomunikasi secara efektif kepada anak jelang remaja ala bunda Icha:
  1. Kurangi tingkat kebawelan. Tidak bisa dipungkiri fitrah seorang ibu itu cenderung bawel. Bawel pada anak yang sudah menjelang remaja hanya akan menjadikan si anak merasa tertekan.
  2. Berikan kesempatan pada anak untuk berbicara. Kondisikan situasi nyaman pada saat berbicara, bisa sambil berbaring, atau ketika suasana santai.
  3. Tahan diri untuk tidak mudah terpancing dengan memberikan banyak pertanyaan, walaupun sebenarnya kepo berat. Menghujani anak dengan banyak pertanyaan hanya akan membuat si anak merasa diinterogasi.
  4. Biarkan mereka menguasai pembicaraan.  Dengan demikian merekan akan merasa leluasa menyampaikan curahan hatinya.
  5. Posisikan diri kita sebagai kawan, dengan meniru gaya mereka dalam berkomunikasi. Jika mereka suka bermain rahasia, pura-pura pembicaraan ini rahasia dari papa dan adik.  Kebetulan Van dan Bast senang bermain rahasia.
  6. Berikan pengertian kepada anak tentang pentingnya mengijinkan orang tua mengetahui semua password sosial media mereka. Sepakati untuk tidak memberikan password pada semua gadget, seperti Handphone maupun komputer, agar orang tua bisa memantau aktifitas mereka bersama teman-temannya.  Lakukan dengan seijin anak, sehingga mereka tetap merasa dihargai.
  7. Bangun kedekatan dengan anak sejak masih kecil.  Luangkan waktu untuk selalu duduk dan ngobrol dengan anak-anak.  Sehingga ketika mereka beranjak remaja dan sudah merasa risih untuk dipeluk dan dicium di depan umum, kedekatan komunikasi akan bisa terus terjalin.
Masa remaja adalah masa dimana emosi anak sudah berkembang, namun rational mindnya belum. Maka penting bagi orang tua untuk membiarkan anak merasakan jatuh agar anak tahu rasanya sakit. Menurut bunda Icha, remaja perlu mencoba supaya mereka tahu harus bersikap bagaimana ke depannya. Misalkan sesekali tidak perlu banyak ngomel ketika anak tidak belajar, agar mereka tahu kalau tidak belajar nilai bisa jelek. Dan nilai jelek itu tidak enak. Jadi mereka sadar apa yang harus dilakukan untuk bisa meraih yang terbaik.  Bunda Icha selalu menekankan pentingnya kejujuran dan peduli sesama kepada anak-anaknya.  Karena kepedulian dan kejujuran adalah sifat dasar untuk bermasyarakat, termasuk menjadi pemimpin.  Cukup memprihatinkan melihat remaja di sekitar kita yang kadang belum memiliki rasa peka dan toleransi kepada sesamanya.

memang menyenangkan ngobrol bersama bunda Icha. Sering-sering saja samperin beliaunya di blog dan sosial media untuk menggali ilmu lebih banyak tentang dunia anak remaja. Jangan khawatir, meskipun bawel, beliaunya ramah dan renyah kok. No wonder tetap kelihatan awet muda dan selalu berjiwa remaja, meski usia sudah kepala 5. Iya serius, usianya 50an.. gak percaya kan? kan? kan?

Instagram: @elisakoraag
G+: Elisa Koraag
Twitter: @mamavanenbas
WA dan telegram: 088809900802
Email: elisa201165@gmail.com


18 comments:

  1. Terima kasih Wid, semoga obrolan kita bisa bermanfaat bagi banyak orang ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti bunda... Jangan kapok saya recokin lagi ya! Terima kasih juga sudah bersedia berbagi, dan mengijinkan di post disini.

      Delete
  2. Punya anak abege emang susah gampang ya mba. Harus tau seninya. Mumpung anak masih pada bayi saya harus belajar banyak sama yg pengalaman nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak! saya sudah dag dig dug dhuar duluan setelah ngobrol sama bunda Icha. Membayangkan bocah kembar sudah abegeh jadi mellow... haha.

      Delete
  3. Izin nyimak artikelnya ya gan? Salam kenal, semoga sukses AMIIIN :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. silahkan gan! amin... amin... terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  4. jadi orang tua itu belajar seumur hidup ya mbak.., banyak lika likunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mbak Monda.. Anak berkembang, orang tua pun tidak bisa diam ditempat. musti terus belajar.

      Delete
  5. Ada trik tersendiri menghadapi anak remaja ya, Mbak :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener mbak Yanti.. Ilmu baru juga nih buat aku. Mumpung anak2 belum beranjak remaja. :)

      Delete
  6. wahhh, bisa dipraktekkin nih kalo anakku dah beranjak remaja nanti
    thanks sharingnya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak *toss*. Harap2 cemas juga kalo para bocah sudah mulai beranjak remaja..

      Delete
  7. Tips Bundha Icha tentang bonding dengan anak yang menjelasng usia remaja ini berguna banget suatu saat jika aku udah punya anak dan beranjak dewasa. Semoga bisa menerapkan tips-tips dari bundcha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga segera menyusul dikaruniai anak ya mbak.. *aminkan yang kenceng*

      Delete
  8. sma anak remaja harus pinter..jadi teman gitu..biar merekalebih terbuka. sama ortu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak.. itu PR banget buat orang tua menjaga kedekatan sama anak-anaknya. Harus belajar terus nih.. :)

      Delete
  9. Perlu dicatat nih tipsnya. TFS Bunda Icha dan Mbak Wiwit :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ditempel di tembok kalo perlu mbak.. heuheu... :D

      Delete