Tanggal 20 Desember 2014 pagi, akhirnya kami sampai di Bumi
Sangkuriang, Bandung. Inilah hari yang
dinanti-nantikan. Sebelumnya di jalan, hati saya sudah dag-dig-dug membayangkan
akan bertemu seluruh keluarga besar The Urban Mama Family yang sebelumnya hanya
saya temui via whatsapp saja (kecuali Teh Ninit dan Cindy yang pernah berkunjung
ke Surabaya). Syukurlah sepanjang jalan saya ngantuk berat, efek kurang tidur
semalam, sehingga jantung saya tak jadi meledak karena over excited.
Sebelum bertemu TUM Family, sebenarnya saya ada janji
bertemu dengan saudara sepupu yang kebetulan juga liburan ke Bandung. Tapi
karena tol macet akhirnya tertunda dan baru bisa bertemu tepat kita sampai di
Bumi Sangkuriang Bandung. Jadilah saya dobel
excited bisa bertemu sepupu sekaligus TUM family dalam waktu yang
bersamaan. Tapi karena kita harus prepare untuk berangkat outing, jadilah
pertemuan dengan Mbak Ratih tidak bisa lama, dan kurang puas. Semoga kita
berjodoh lain kesempatan ya, kakak Faiza…
*kiss & hug*
Perjalanan pun dilanjutkan. Setelah menitipkan koper dan
barang bawaan di kamar binggi (karena kita bleum check in), kita berangkat
masuk bis, untuk bersiap menuju tujuan pertama. Destinasi pertama kita adalah
Panti Asuhan bayi yang ada di Bandung. Disini kita merayakan ulang tahun ke-5
The Urban Mama sekaligus berbagi bersama anak-anak yang kurang beruntung.
Disini juga kita belajar mengasah
kepekaan sosial anak-anak kita untuk mau berbagi bersama teman-temannya yang
kurang beruntung. Setelah acara potong tumpeng dan penyerahan bantuan, kita
mengajak anak-anak berkeliling panti, melihat suasana dan kegiatan di panti.
Sepanjang perjalanan, kita bercerita bagaimana anak-anak itu diasuh, mengapa
mereka ada disini, dan bagaimana kegiatan mereka sehari-hari. Disini juga kami bersama
anak-anak belajar untuk selalu bersyukur dengan apapun dan sekecil apapun yang
diberikan Tuhan untuk kita. Mungkin hal kecil itu menjadi hal yang biasa bagi
kita, namun itu bisa menjadi hal yang luar biasa berharga bagi orang lain yang
tak pernah memilikinya.
Dari panti asuhan, perjalanan kami berlanjut ke Dapuran Awi,
Punclut untuk makan siang dan outing.
Disinilah keseruan di mulai. Kami bersantap siang dengan menu khas sunda
ditambah udara yang sejuk dan adem. Benar-benar perpaduan yang pas untuk mengisi
perut yang mulai berontak dan berteriak. Menu yang disajikan pun enak dan
sedap. Hingga saya pun tak harus ekstra
keras untuk mengajak kira dan Kara duduk manis ketika makan siang.
Selesai bersantap siang, kami bersiap untuk team bounding
bersama tim EO yang sudah disiapkan. Berbagai permainan, dengan hadiah yang
seru sukses membuat kami tertawa bersama, dan kotor bersama. Tidak ada satupun
dari kami keluar dari Dapuran Awi tanpa rasa perut kenyang, belepotan lumpur
dan senyum mengembang penuh kegembiraan.
Bahkan anak-anak pun puas berlarian mengejar kelinci, meskipun selalu
ada suara tangisan, namun kami pulang membawa kesan tak terlupakan. Menjelang
maghrib kami beranjak kembali ke hotel untuk mandi dan bersiap makan malam.
Sampai di hotel, setelah kami membersihkan diri, kami
bersiap untuk berangkat makan malam. Makan malam kali ini bertempat di Praoe
Seafood. Menu yang disajikan tak ada satupun yang mengecewakan. Namun sayang,
anak-anak sudah terlalu lelah, sehingga banyak yang tertidur. Beberapa dari
kami pun harus bersantap dengan sambil menggendong atau memangku anak yang
tertidur. Sebenarnya tidak mengherankan, karena siang hari anak-anak seru
bermain dan ikut outing sehingga mereka melewatkan jam tidur siangnya. Sehingga
ketika jam makan malam tiba, mereka pun sukses tertidur lelap karena kelelahan.
Bahkan menu yang masih tersisa pun harus kami bungkus untuk kami bawa kembali
ke hotel, berjaga-jaga ketika mulut-mulut mungil nanti terbangun dan kelaparan
karena melewatkan makan malamnya.
Sampai di hotel, kami bersiap untuk istirahat dan merebahkan
diri sejenak. Bersiap menyambut pagi yang lebih seru dan menyenangkan.
Jam 04.00 pagi alarm saya sudah berbunyi. Ingin rasanya saya
masih tetap terlelap. Udara yang dingin dan kamar yang nyaman menggoda saya
untuk terus bergelut dibalik selimut. Tapi saya harus mulai untuk berkemas.
Dengan koper dan barang bawaan yang bejibun, jika saya tidak mulai untuk
berkemas, bisa jadi saya tak sempat check out on time. Akhirnya saya memaksa
mata saya untuk mau terbuka dan menyeret kaki saya ke kamar mandi dan berwudhu,
memulai kegiatan dengan sholat shubuh. Jam 05.30 saya baru selesai berkemas.
Karena kemarin saya tak sempat moderating, jadi pagi itu saya skip untuk
kegiatan olah raga pagi bersama dan memilih melanjutkan bergelut dibalik
selimut sambil moderating. Hmmm… semoga ini alasan yang cukup acceptable untuk
tetap sembunyi dibalik selimut menikmati udara Bandung. Haha… Alhamdulillah
keadaan forum aman terkendali. Selesai moderating, saya sempatkan menyeduh kopi
dan Teh untuk si ayah dan anak-anak.
Setelah kopi dan teh siap, baru saya bangunkan mereka. Kira yang
mendengar kata “kakak Enzo sudah ada di tempat bermain..” langsung melompat
dari tempat tidurnya dan panik mencari pintu keluar, hingga pintu sambungan ke
tetangga pun dia ketuk-ketuk. Hihihi…
Selesai minum teh, makan cokelat dan kue, merekapun lari ke
playground area menikmati berbagai permainan. Saya menyusul membawa baju
renang, karena ada kolam renang yang bisa dipakai untuk bersenang-senang.
Meskipun udara masih cukup dingin, rasanya adrenalin anak-anak sudah cukup
menghangatkan buat mereka. Selesai bermain dan berenang, kami bersantap pagi.
Menu sarapan pagi bagi kami super special. Menunya lengkap banget. Mulai dari
toast, omelet, nasi kuning, bubur ayam, jus, susu, sereal, sangat lengkap
tersajikan. Tak puas-puasnya kami mengisi ulang piring-piring kami. Mungkin
juga karena anak-anak selesai berenang dan bermain,sehingga karbo-loading pagi
ini lebih banyak dari biasanya.
Selesai sarapan pagi, para the urban family melanjutkan dengan
meeting, sementara anak-anak ditemani para papa melanjutkan bermain dan
berlari-lari. Meeting pertama kali bertatap muka dengan the urban family bagi
saya sangat mengesankan. Saya bisa
melihat idealisme seluruh the urban mama family dengan para foundersnya .
Sehingga tak mengherankan the urban mama mampu mencapai usia 5 tahun dengan
gemilang. Semoga idealisme ini mampu
terus terawat diiringi dengan persaudaraan yang terus terjaga sehingga mampu
membawa berkah yang bisa terus dibagi dan menginspirasi para mama dan seluruh
keluarga Indonesia. Sehingga kita mampu terus tumbuh, berkembang, dan belajar
bersam-sama.
2 jam rasanya tak cukup untuk ngobrol, bercerita dan
berdiskusi bersama seluruh team the urban mama. Namun apa daya kami harus
mengakhiri karena sudah waktunya check out. Selesai check out, kami sempatkan
untuk berfoto bersama seluruh keluarga besar the urban mama. Sebenarnya makan
siang masih berlanjut di miss bee providoro tapi karena kami harus mencari
oleh-oleh dan mengejar kereta, maka dengan sangat menyesal kami tak bisa ikut
bergabung. Namun kami berdo’a semoga suatu hari kita masih bisa bersua lagi,
melanjutkan tawa, melanjutkan cerita, berbagi canda dan bahagia. Terima kasih
TUM Family untuk waktu yang diluangkan untuk cerita yang indah ini. Terima
kasih para urban papa yang telah menyediakan hati, waktu dan tenaganya untuk
mendukung para mama di TUM Family kali ini, karena tanpa hati dan bahu kuat
mereka, kami tak akan pernah melangkah sejauh ini. Terima kasih seluruh member,
rekan, Expert, spesialis, kontributor dan para silent reader yang telah
berkontribusi untuk the urban mama, terima kasih untuk setiap inchi
kontribusinya, tanpa kalian semua, kami tak akan pernah ada dan berdiri hingga
sejauh ini. Bersama kalian semua kami
tumbuh, berkembang, belajar, dan berbagi cerita. Semoga kita semua bisa terus
selalu saling menginspirasi, tumbuh dan belajar bersama. Selamat ulang tahun
The Urban Mama. Selamat hari ibu untuk seluruh ibu dan wanita Indonesia.
Ps:
Ini sebagian dokumentasi yang saya ambil dari kamera teh Ninit. Semoga dokumentasi dari kamera yang lain seger bisa menyusul di upload. maafkan kepayahan saya soal dokumentasi. Benar-benar saya terlalu menikmati momen, sehingga melupakan soal dokumentasi beserta perintilannya.
suasana saat outing di Punclut:
Suasana di hotel:
breakfast menu:
Meeting bersama TUM-Family:
Photo bersama:
No comments:
Post a Comment